KATA PENGANTAR
Segala puji sukur kepada Allah yang telah memberi
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah Al islam Kemuhamahdiyaan.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca. Meskipun mungkin ada beberapa kelebihan dan tak luput
masih banyak
kesalahan , sayaa mohon saran
dan kritikannya yang dapat membangun saya sebagai penulis untuk kedepannya Terimakasih
I. Pengertian Islam.
Pengertian Islam ada 2 (dua)
1. Islam dalam arti sempit adalah arkanu ‘i-islam, rukun islam yang lima.
2. Islam dalam arti yang luas adalah sama dengan dinu ‘i-islam.
(q.s 3:19)
Sesungguhnya din disisi allah (hanyalah) islam
tiada berselisih orang-orang yang diberi kitab kecuali sesudah datang ilmu
(keterangan) kepada mereka disebabkan kedengkian diantara mereka. Barang siapa
yang ingkar akan ayat-ayat allah, maka sesungguhnya allah sangat cepat
perhitungannya.
Beberapa definisi tentang islam
oleh beberapa ulama dan sarjana islam :
A. Syaikh mahmud
syaltut .
Islam itu adalah agama allah yang diperintahkan-nya untuk mengajarkan
tentang peraturan-peraturan-nya kepada nabi muhhamad saw. Dan menugaskannya
untuk menyampaikan islam tersebut kepada seluruh manusia dan mengajak
mereka untuk memeluknya.
B. Gaffar ismail.
Islam nama
agama yang dibawa oleh muhammad saw. Berisi kelengkapan dari
pelajaran-pelajaran meliputi kepercayaan, peribadatan, tata tertib penghidupan pribadi,
tata tertib pergaulan hidup, peraturan tuhan, budi pekerti yang
utama,menjelaskan rahasia penghidupan yang kedua (akhirat).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian islam adalah :
Sebuah nama dari suatu ajaran yang diwahyukan oleh allah swt kepada nabi
muhammad saw.
II. Islam sesuai dengan fitrah manusia.
Setelah kita
tinjau perkembangan hidup manusia dan perkembangan caranya berfikir, sejak dari
zaman sangat sederhana (primitif), sampai dia meningkat bermasyarakat, nyatalah
sudah bahwa pokok asli pendapatnya ialah tentang adanya “yang maha kuasa
dan ghaib”. Inilah perasaan yang semurni - murninya dalam jiwa manusia,
perasaan akan adanya yang maha kuasa adalah fitrah manusia.
Dicobanya memfilosofi sampai berjalan akalnya
sejauh-jauh mungkin, akhirnya tertumbuk kepada dinding yang tak kuasa
diseberangi lagi. Sampai disanapun kalau dia akan menyatakan tidak ada, dia
harus mengumpulkan sebanyak-banyak alasan untuk memungkiri ada’nya’. Oleh
karena itu pengakuan ‘yang ada’ tumbuh dalam fitrah. Kalau orang memungkirinya
berarti memungkiri fitrahnya sendiri.
Kesan pertama tentang adanya ‘yang ada’ , adalah
fitrah jiwa. Diakuilah kemurnian dan ketinggian martabat manusia dari pada
mahkluk yang lain, dia berakal dan pendapat akal yang mula-mula ialah kepercayaan
kepada yang ghaib. Sebab itu maka agama manusia yang mula-mula itulah agama
fitrah, maka insyaflah manusia akan kelemahan dirinya, dan insyaf akan maha
besarnya ‘yang ada’ itu, maka menyerah lah dia dengan segala rela hati.
Penyerahan yang demikian dalam bahasa arab dinamai islam.
Jadi dibaikkanlah sangka akan kemurnian manusia. Pada pokok mulanya dia mempunyai
jiwa murni (fitrah), walaupun dia masih dikatakan primitif.
Dan dibaikkan pula sangka bahwa
sehabis-habis dan sejauh-jauh perjalanan akal manusia , dia akan bertemu suatu
perhentian yaitu insyaf akan kelemahan diri, berhadapan dengan yang maha kuasa,
maha perkasa.
Kesimpulan :
Permulaan perjalanan dinamai
fitrah, akhir perjalanan dinamai islam. Seluruh kemanusiaan adalah dari satu
kekeluargaan dan fitrah mereka senantiasa mencari hubungan dengan yang
menjadikannya, sampai dia berjumpa, sampai dia menyerah (islam).
III. Ajaran islam berlaku
umum dan abadi.
Ajaran islam ialah ajaran-ajaran
yang terkandung di dalam al-quran dan ajaran islam mencakup berbagai aspek
kehidupan.
Ajaran islam berlaku umum dan
abadi ini sudah ada di dalam al-quran :
(q.s. 49:13)
“hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu
sekalian dari seorang laki-laki dan perempuan dan kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal satu sama lainnya”.
Ajaran islam yang didasari
al-quran telah dapat jaminan allah swt berlaku sampai akhir zaman.
A. Konsepsi islam tentang manusia
I. Proses kejadian manusia menurut islam.
· Manusia itu pertama kali
diciptakan tuhan dari tanah.
(q.s
38 : 71).
“ketika rab mu berkata kepada malaikat-malaikat :
sesungguhnya aku menciptakan manusia dari pada tanah”.
· Penciptaan selanjutnya dari sari pati tanah.
(q.s 23 : 12).
“dan sungguh kami telah
menciptakan manusia dari sari tanah”
· Dengan melalui proses/tahapan sari pati tanah menjadi air mani.
(q.s 32 :
8).
“kemudian dia menjadikan keturunan manusia dari air mani yang hina”.
· Air hina yang bila terpancar
dinamakan mani. Dari air mani yang tercampur dinamakan nutfah yang selanjutnya
disimpan dalam rahim.
(q.s 23 :
13).
“kemudian kami jadikan dia air
mani (yang disimpan) di dalam tempat yang kokoh (rahim)”.
·
Dari nutfah
jadi segumpal darah dari darah jadi segumpal daging (40 hari), dari daging jadi
tulang belulang (40 hari), tulang belulang dibalut daging (40 hari). Selama 4 bulan sudah terbentuk.
(q.s 23 : 14).
“kemudian kami
menjadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging lalu segumpal daging itu kami jadikan tulang-tulang, maka kami
liputi tulang-tulang itu dengan daging, kemudian kami jadikannya satu bentuk
yang lain”, maha suci allah sebaik-baiknya pencipta.
·
Disaat itulah ditiupkan ruh dan disaat itulah
ditentukan umur, rejeki, jodoh, maut.
(q.s 32 :
9).
“kemudian dia menyempurnakannya dan meniupkan
kepadanya dari ruhnya dan dia menjadikan untuk kamu pendengaran. Penglihatan
dan hati sedikit sekali kamu bersyukur”.
·
Ruh apa yang ditiupkan ? Ruh itu adalah al-quran.
(q.s 42 : 52).
Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu ruh (al-quran) dengan perintah kami,
engkau (sebelumnya) tidak mengerti apa kitab dan apa iman. Tetapi kami
menjadikan al-quran itu cahaya, yang dengannya kami memberi petunjuk
orang-orang yang kami kehendaki diantara hamba-hamba kami dan sesungguhnya
engkau menunjuki kepada jalan yang lurus”.
·
Setelah ada ruh dinamakan zigot disinilah zigot
bersaksi bahwa nantinya akan beral-quran dan berjanji untuk mengabdi pada
allah. Setelah terlahir tugasmu adalah beribadah kata allah.
(q.s 51 : 56).
“dan aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku”.
II. Fungsi dan tujuan hidup
manusia.
Manusia diciptakan tuhan dengan sebaik-baiknya
struktur (baik rohani maupun jasmani) dan semulia-mulianya mahkluk, melebihi
dan mengatasi makhluk-makhluk allah lainnya.
Manusia di beri tiga komponen
pendengaran, penglihatan, perasaan. Ketiga komponen tersebut diberikan oleh
allahkepada manusia untuk bisa mempelajari al-quran.
(q.s 16 : 78).
“ dan allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu sedang kamu
tidak mengetahui sesuatu dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan
dan hati supaya kamu bersyukur”.
Status dan fungsi manusia diatas
dunia ini adalah sebagai khalifah untuk melaksanakan segala yang diridhoi allah
swt diatas bumi allah ini : untuk mengkulturkan natur dan dalam waktu yang sama
untuk mengislamkan kultur.
q.s 6 : 165)
“dialah yang mengangkat kamu jadi khalifah di bumi, dan meninggikan
setengah kamu dari dari pada yang lain beberapa derajat, supaya dia mencobaimu
tentang apa yang diberikannya kepadamu. Sesungguhnya tuhanmu amat lekas
siksanya dan sesungguhnya dia pengampun lagi penyayang.
Sebagai khalifah allah diatas
bumi, manusia diperlengkapi allah dengan pelbagai macam hidayat (insting,
indra, akal, agama, dan hidayat taufiq).
Kepada manusia dianugerahkan
tuhan beberapa kebebasan memiliki dengan konsekwensi tanggung jawab yang
ditanggung secara individual pada hari kiamat, dimana segala indra dan alat
badani lainnya dijadikan sebagai saksi, baik yang berbuat kebajikan maupun yang
berbuat kejahatan, bagaimana kecilpun niscaya bakal dinampakkan.
Di samping kedudukan sebagai
khalifah dalam waktu yang sama manusia itu sebagai abdu’l-lah (hamba/pengabdi
allah), dengan tugas melaksanakan ibadah (pengabdian) dalam arti yang
seluas-luasnya kepada allah.
Al-quran sumber utama ajaran islam
I. Pengertian al-quran.
Al-quran ialah
firman allah berupa wahyu yang disampaikan oleh malaikat jibril
kepada nabi muhammad saw. Yang didalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat
dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihat.
Al-quran
sebagai penutup dari kitab-kitab sebelumnya. Al-quran bernama juga al-furqan.
Al-quran artinya bacaan, furqan artinya pemisah, diantar yang terang dengan
yang gelap.
II. Sejarah turunnya al-quran.
Turunnya quran
sebagai perintah dan wahyu tuhan kepada nabi muhammad saw tidaklah sekaligus
tetapi berturut-turut seayat demi seayat.
Permulaan
turunnya ialah pada 17 hari bulan ramadhon tahun ke 41 dari pada usianya,
diturunkan di gua hira, ayat yang mula-mula turun itu ialah .
(al-‘alaq. S 96 :
1-5).
“bacalah ! Demi
nama tuhan engkau yang telah menjadikan manusia daripada segumpal darah
bacalah ! Dan tuhan engkau amat lah mulia.
Yang mengajari dengan qalam. Mengajari manusia akan apa yang
tidak mereka ketahui”.
Dan ayat yang penghabisan turun pada 9 hari bulan zulhijjah tahun ke 10
dari hijrahnya ke madinah. Dalam waktu beliau mengerjakan haji akbar atau haji
wadda (haji selamat tinggal), dan usia beliau 63 tahun.
(al-maidah . S 5 : 3).
“pada hari ini aku sempurnakanlah bagi kamu agama kamu, dan aku cukupkan
atas kamu akan nikmatku, dan aku relakan bagi kamu islam menjadi
agama”.
Maka waktu sejak permulaan turunnya sampai
penutupnya ialah 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Malam turun al-quran pada bulan ramadhon yang bertepatan dengan tanggal 17
ramadhon beralasan kepada suatu ayat yang memperingati dua kejadian pentingyang
menentukan arah kejadian sejarah perjuangan islam :
(al-anfal ;s 8 : 41).
“jika kamu percaya dengan allah dan dengan apa yang pernah kami turunkan
kepada hamba kami pada ‘hari pemisahan’, ‘ hari pertemuan dua golongan’.
‘hari pemisahan’ ialah pemisahan zaman jahiliyah dengan zaman nur-ul islam.
Itulah hari permulaan turunnya
al-quran di gua hiraa itu. Dan ‘hari perjumpaan dua golongan’ , ialah
peperangan badr, seketika berjumpa tentara islam yang memperjuangkan agamanya
dengan kaum musyrikin yang memperjuangkan berhalanya. Sedang peperangan badr
yang menentukan itu kejadian 17 ramadhon juga, yakni setelah beliau berpindah
ke madinah (tahun kedua). Malam turun al-quran dinamai juga “lailatul qadr”,
(malam ketentuan), dan “lailatul mubarakatun”, (malam yang diberkati).
Adapun sejak turun ayat yang penghabisan, menyatakan bahwa agama telah
disempurnakan dan nikmat telah dicukupkan, tidak lagi nabi menerima wahyu
sesudah itu. 81 hari setelah turun ayat itu, beliau meninggal dunia.
III. Sejarah pembukuan al-quran.
Ayat-ayat yang
turun mulanya belum terkumpul dalam satu buku. Ada yang dituliskan orang dipucuk
daun kurma dan di tulang iga unta atau di kulit kambing dan sebagian dalam
hapalan orang . Keempat khalifah nabi ada menyimpan tulisan itu dan juga
ditulis oleh ‘amir ibn fuhairah, orang al-anshar yang mula-mula menulisnya
ialah ubayy bin ka’ab setelah itu ibn qais bin syammas, dan zaid ibn tsabit,
dan kedua anak abu sufyan yaitu mu’awiyah dan yazid. Masing-masing sahabat
zubair ibn ‘awwam, mughirah ibn syu’bah, khalid ibn al-walid. ‘ula ibn
al-hadhrami, ‘amir ibn ‘ash, abdullah ibn al-hadhrami, muhammad ibn muslamah,
dan ‘abdullah ibn ‘abdullah ibn ubay ibn salul semuanya mempunyai catatan serba
seayat, tidak ada yang mempunyai sekumpulan penuh, ada pula yang menghapal
semuanya walaupun tidak mempunyai catatan yaitu ‘abdullah bin mas’ud, salim ibn
ma’qal maula abu huzaifah, mu’az ibn jabal, zaid ibn tsabit, abu zaid
ibntsabit, abu zaid dan ubayy ibn ka’ab dan abu darda.
Setelah nabi wafat, pemerintahan digantikan abu bakr dan atas perintah
beliau dikumpulkanlah menjadi satu buku atau “mush-haf”. Hal ini dilatar
belakangi dengan adanya pemberontakan di yamamah dimana 600 orang yang hapal
al-quran mencapai mati syahid dalam peperangan itu. Oleh sebab itu maka umar
mengusulkan kepada abu bakr supaya segera al-quran itu dibukukan, usul umar
diterima dan beliau perintahkanlah zaid ibn tsabit dibantu oleh beberapa
orang memulai pekerjaan itu, dimulailah dikumpulkan segala catatan yang ada
mulai di pucuk kurma, di tulang unta, di kulit kambing dan mana yang masih
kurang, dimintanya perbandingan kepada orang-orang yang menghapal di luar
kepala, sampai akhirnya tersusunlah quran menurut susunan yang diterima dari
pada nabi. Setelah pekerjaan itu selesai di saksikan bersama-sama, diakui oleh sahabat-sahabat
yang utama (abu bakr, umar, usman dan ali), dan juga oleh keenam sahabat
pilihan nabi. Maka mereka pun turut menyaksikan dan mengakui penyusunan itu,
menurut susunan yang diwasiatkan oleh nabi, setelah itu naskah yang lama pada
pucuk kurma, tulang dan kulit kambing dibakar. Naskhah baru dipegang oleh abu
bakr.
Setelah abu bakr wafat naskah dipegang oleh umar dan setelah beliau wafat,
dipelihara oleh ummul-mu’minin hafsah, istri rasulullah dan putri dari umar.
Diriwayatkan oleh bukhari dari pada anas bin malik, bahwasannya huzaifah
bin al-yamaan datang kepada usman. Dia kembali dari peperangan bersama-sama
ahli negeri syam menakhlukan armenia, dan bersama penduduk negeri iraq
menakhlukan azerbiyan, maka sangatlah terkejut huzaifah mendengar sangat
berbedanya bacaan mereka, maka berkatalah ia kepada usman : “ kejarlah lekas
umat ini sebelum mereka bertikai berselisih sebagai mana orang yahudi dan
nasrani”.
Mendengarkan usul huzaifah itu, usman mengutus orang itu kepada hafshah,
minta dikirimkan mush-haf untuk disalin dan setelah selesai akan dikembalikan.
Setelah usman menerima mush-haf kiriman hafshah maka usman memerintahkan kepada
zaid bin tsabit penyusun mush-haf pertama untuk menyalinnya dan kepada
‘abdullah bin zubair, sa-id bin al-ash dan ‘abdurrahman bin al-harris bin
hisyam, supaya disalin menjadi beberapa mush-haf. Dan beliau berkata kepada
putra quraisy yang bertiga, “kalau ada perlainan bacaan diantara kami dengan
bacaan zaid bin tsabit, hendaklah ditulis menurut lidah quraisy, sebab quran
diturunkan dengan lidah mereka.
Setelah selesai mereka menyalinnya menjadi beberapa mush-haf, dikirimkanlah
salinan itu ke setiap penjuru. Dan kalau ada yang lain supaya dibakar.
Mush-haf-mush-haf itu dikirim ke kufah, bashrah, damaskus, makkah dan tinggal
satu di madinah dan tinggal satu pula di tangan beliau. Mush-haf yang tinggal
di tangan beliau itulah yang terkenal dengan nama “mush-haf al-iman”,
mush-haf-mush-haf yang dikirim di letakkan dalam masjid masing-masing negeri.
Penyalinan mush-haf ini terjadi di tahun 25 hijrah.
IV. Fungsi al-quran sebagai sumber utama ajaran islam.
Al-quran adalah
kitab, tiang dan dasar islam satu-satunya yang telah diturunkan allah untuk
menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa dan menjadi cahaya yang
melepaskan dunia dari belenggu syirik dan kebodohan.
Al-quran adalah
sumber utama syari’at dan ajaran-ajaran islam yang sangat terpuji dan tahan
uji. Ditinjau dari segi hukum dan peraturan, ajaran-ajaran itu menjamin
kemaslahatan umat di dunia sekarang dan masa yang akan datang.
Secara ringkas dapat disebutkan
bawa fungsi al-quran sebagai sumber utama ajaran islam adalah :
1. Fungsinya untuk mengetahui segala
hal yang menyangkut kehidupan di dunia dan akhirat bagi semua makhluk
ciptaan allah.
2. Menunjukan batasan-batasan hukum,
larangan dan perintah allah swt.
* Al-quran sebagai way of life bagi manusia
I. Isi pokok alquran.
Secara garis besar, pokok pokok kandungan al-quran sebagai berikut :
1. Ajaran yang berhubungan dengan
masalah akidah (keimanan), yaitu keimanan kepada allah swt, hal-hal yang gaib,
para rosul, wahyu, hari akhir dan sebagainya.
2. Ajaran yang mengatur
masalah-masalah ibadah, yaitu aturan-aturan tentang pengabdian seorang hamba
kepada tuhannya, seperti shalat, zakat, puasa, haji dan sebagainya.
3. Ajaran yang berkenaan dengan masalah ahklak manusia
dengan allah, sesama manusia, maupun manusia dengan alam sekitar.
4. Ajaran yang berhubungan dengan hukum yang mengatur
kepentingan umat manusia, seperti hukum pembunuhan, pencurian,, dan sebagainya.
5. Ajaran yang mengatur hubungan masyarakat seperti
mu’amalat, munakahat, dan lain-lain. Juga tata aturan yang berkaitan dengan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
6. Ajaran yang berkenaan dengan
janji dan ancaman. Orang yang taat beribadah dijanjikan surga, sedang yang
ingkar disediakan balasan siksa neraka.
7. Hal-hal yang berhubungan dengan
sejarah umat manusia masa lampau,sebagai teladan bagi manusia masa sekarang dan
yang akan datang.
8. Berisi informasi yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan.
II. Al-quran sebagai way of
life bagi manusia.
Agar manusia
sukses menjalankan tugas utamanya itu, diperlukan suatu pedoman atau petunjuk
sehingga dia dapat tetap berada pada jalan yang benar dan tidak tersesat. Oleh
karena itu, dengan sifat rahman dan rahimnya allah menurunkan petunjuk berupa
kitab suci.
Bagi kita umat
muhammad saw, telah diberi pedoman berupa al-quran. Al-quran berisi
ketentuan-ketentuan tentang segala sesuatu yang bertujuan mengantarkan manusia
selamat di dunia dan di akhirat. Hal ini dijelaskan oleh allah dalam al-quran.
(q.s. Al-isra’:9)
“sesungguhnya
la-quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
kabar gembira kepada orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal soleh bahwa
bagi mereka pahala yang besar”.
(q.s. Al-baqarah: 1-5)
“alif lam mim.
Kita (al-quran itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan sholat,
dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka
yang beriman kepada kitab (al-quran) yang telah diturunkan kepadamu dan
kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin
akan adanya kehidupan akhirat”.
Dari ayat
tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa hanya orang-orang yang bertakwalah
yang menjadikan al-quran sebagai petunjuk. Allah juga menegaskan, orang-orang
yang bertaqwa itulah yang selalu berada dalam hidayah dan akan selalu
memperoleh keuntungan.
Oleh karena itu
kalau ingin hidup selamat di dunia dan akhirat, tidak ada cara lain kecuali
menjadikan al-quran sebagai pedoman dalam kehidupan kita.
As-sunnah sumber kedua ajaran islam
I. Pengertian as-sunnah
dan hadist.
As-sunnah
(etimologis berarti : tradisi dan perjalanan), sumber asasi islam yang kedua,
ialah segala perkataan, perbuatan dan sikap rasulullah saw yang di catat dan
direkam di dalam al-hadist.
Al-hadist (etimologis berarti : ucapan atau pernyataan dan sesuatu yang
baru), dalam arti teknis as-sunnah identik dengan al-hadist.
II. Macam-macam sunah.
Sunnah rasulullah dapat dibedakan
menjadi 3 macam :
1. Sunah qauliyah
(perkataan)
Ialah sabda yang beliau sampaikan
dalam beraneka tujuan dan kejadian. Misalnya sabda beliau :
“tidak ada kemudharatan dan tidak pula memudharatkan”.
Adalah suatu sunnah qauliyah yang
bertujuan memberikan sugesti kepada ummat islam agar tidak membuat kemudharatan
kepada dirinya sendiri atau orang lain.
2. Sunnah fi’liyah
Ialah segala tindakan rasulullahsaw sebagai rasul. Misalnya :
Tindakan beliau mengerjakan shalat 5 waktu dengan
menyempurnakan cara-cara, syarat-syarat dan rukun-rukun melaksanakan,
memutuskan perkara berdasarkan bukti atau saksi dan mengadakan penyumpahan
kepada seorang pendakwa.
3. Sunnah taqririyah.
Ialah perkataan atau perbuatan sebagian sahabat yang
telah disetujui oleh rasulullah saw. Secara diam-diam atau tidak dibantahnya
atau disetujui melalui pujian yang baik. Persetujuan beliau terhadap perbuatan
yang dilakukan oleh sahabatitu dianggap sebagai perbuatan yang dilakukan oleh
beliau sendiri.
III. Tingkatan-tingkatan hadist serta hadist yang dapatdijadikan
hujjah.
1. Hadist maqbul (yang diterima),
yaitu hadist yang dapat digunakan dan terdiri atas tiga macam :
a. Hadist hasan (yang baik), yaitu
hadist yang boleh dijadikan hujjah (alasan atau argumen), bila
tidak bertentangan dengan al-quran, dengan hadist shahih atau dengan hadist
ashah.
b. Hadist shahih (yang sah atau
sehat), yaitu hadist yang boleh digunakan sebagai hujjah bila tidak
bertentangan dengan al-quran, dan hadist ashah.
c. Hadist ashah (yang paling sah
atau sehat) ialah hadist yang dapat digunakan sebagai hujjah bila tidak
bertentangan dengan al-quran.
2. Hadist da’if (yang lemah), yaitu
hadist yang tidak kuat untuk digunakan sebagai hujjah.
3. Hadist maudhu’ (palsu), yaitu hadist yang sama sekali
tidak dapat digunakan sebagai hujjah.
IV. As-sunnah sebagai sumber
kedua ajaran islam.
As-sunnah ialah perkataan, perbuatan ataupun pengakuan rosul allah swt.
Yang dimaksud dengan pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain
yang diketahui rosulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan
itu berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah al-quran, sunnah
juga berisi aqidah dan syariah. Sunnah berisi petunjuk (pedoman) untuk
kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya, untuk membina umat manjadi
manusia seutuhnya atau muslim yang bertaqwa. Untuk itu rosul allah menjadi guru
dan pendidik utama. Beliau sendiri mendidik, pertama dengan menggunakan rumah
al-arqam ibn abi al-arqam, kedua dengan memanfaatkan tawanan perang untuk
mengajar baca tulis, ketiga dengan mengirim para sahabat ke daerah-daerah yang
baru masuk islam.
Oleh karena itu sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan pribadi
manusia muslim. Sunnah selalu membuka kemungkinan penafsiran berkembang.
Keharusan mengikuti sunnah
. Landasan keharusan mengikuti sunnah rosul menurut
al-quran dan hadist.
Dalam al-quran banyak kita temui dalil-dalil yang menyatakan untuk
mengikuti as-sunnah diantaranya :
Surat al-hasyar : 20.
“apapun yang diperintahkan oleh rasul kepada mu laksanakanlah
dan apapun yang dilarang maka jauhilah”.
Hadist rosul riwayat bukhari muslim
“aku tinggalkan kepadamu dua pusaka apabila kamu berpegang
teguh dengan keduanya maka kamu tidak akan sesat selama-lamanya,
dua hal itu adalah al-quran dan sunnah ku.
II. Pentingnya mengikuti sunnah dalam kehidupan.
Hukum-hukum yang dipetik dari as-sunnah wajib ditaati sebagaimana
hukum-hukum yang terdapat dalam al-quran al-quran.
Yang menetapkan bahwa as-sunnah menjadi hujjah bagi kaum muslimin sebagai
sumber hukum ialah :
1. Al-quran.
Di dalam al-quran banyak terdapat ayat-ayat yang
memerintahkan kaum muslimin agar mentaati rasulullah saw dengan ungkapan
yang berbeda-beda.
Firman tuhan (ali imran : 32)
Katakanlah: “taatilah allah dan rasul-nya jika kamu
berpaling, sungguh allah tidak menyukai orang kafir”.
Di dalam surat an-nisa’: 80, tuhan menjelaskan
bahwa taat kepada rasulullah saw. Adalah sama dengan taat kepada allah,
firman-nya :
(an-nisa : 80)
“barang siapa yang mentaati rosul, sungguh ia
telah mentaati allah…
2.
Hadist.
Merintahkan agar kaum muslimin selalu berpegang kepada
sunnah rasulullah antara lain hadist abu najih al-irbadh bin sariyah ra. Yang
menceritakan :
Rasulullah saw memberikan nasihat kepada kita
dengan suatu nasihat yang menggetarkan hati dan mencucurkan
airmata. Kami bertanya : “ hai rasulullah,
nampaknya nasihat itu nasihat (pamitan) terakhir. Karena itu beri nasihatlah
kita ! Sabda beliau : “aku nasihatkan kepadamu agar kamu taqwa kepada
allah, taat dan patuh, biarpun seorang hamba sahaya memerintah kamu. Sungguh orang yang hidup lama (berumur
panjang) diantara kamu nanti bakal mengetahui adanya pertentangan-pertentangan
yang hebat.
Oleh karena itu hendaklah kamu
berpegang teguh kepada sunnahku, sunnah khulafa’ur-rasyidin yang pada mendapat
petunjuk. Gigitlah sunnah dengan taringmu ! Jauhilah mengada-adakan perkara,
sebab perkara yang diada-adakan itu adalah bid’ah. Padahal setiap bid’ah itu
adalah tersesat dan setiap tersesat itu di neraka. (rw. Ahmad dan lainnya).
Jelaslah kiranya hadist tersebut
memerintahkan kepada kaum muslimin agar berpegang kepada sunnah rasulullah saw.
III.Macam-macam penyimpangan
terhadap sunnah.
Sumber-sumber
hukum islam yang diperselisihkan kedudukannya tersebut ialah hadist nabi
muhammad saw. Dari perselisihan inilah timbul penyimpangan penyimpangan
terhadap sumber hukum islam, disini akan diperinci macam-macam perselisihan
dalam hadist:
1. Sampai atau tidaknya suatu
hadist.
2. Percaya atau tidaknya terhadap
seorang perawi hadist.
3. Sahih atau tidaknya sesuatu
hadist.
4. Pembagian hadist dla’if.
5. Pemakaian hadist murshal.
6. Perlawanan hadist ahad dengan
quran.
7. Perlawanan antara dua hadist
ahad.
8. Perlawanan antara hadist dan
qiyas atau aturan dasar (aturan umum).
9. Pemahaman terhadap perbuatan rasulullah.
10. Dari perselisihan-perselisihan diatas dapat ditarik
kesimpulan macam-macam penyimpangan terhadap sunnah itu adalah sebagai berikut
:
1. Penyimpangan dari segi sanad
2. Penyimpangan dari segi matan
3. Penyimpangan dari segi rawi
4. Penyimpangan dari segi pemahaman sunnah.
IV. Sebab-sebab terjadinya
penyimpangan terhadap sunnah dan bahayanya terhadap kehidupan ummat
islam.
Sunnah rasul
baru dibukukan 2 abad setelah rasulullah wafat dengan begitu banyak terjadi
penyimpangan-penyimpangan terhadap sunnah rasul, sebab-sebab terjadinya
penyimpangan terhadap sunnah rasul antara lain adalah :
1. Orang yang menerima sunnah berada di daerah yang
berbeda-beda, sehingga kadang-kadang terjadi perbedaan pemahaman sunnah dari masing-masing
daerah tersebut.
2. Ada sebaian orang yang berpendapat bahwa dalam
al-quran itu semua sudah lengkap, sehingga sebagian orang tersebut beranggapan
bahwa sunnah rasullullah tidakalah perlu.
3. Ada juga karena jarak contoh : negeri iraq jauh dari
madinah sehingga ulama Iraq cenderung memakai ijtihad.
Bahaya penyimpangan terhadap sunnah
terhadap kehidupan ummat islam :
· Dalam islam ada tauhid, dalam tauhid tersebut ada
pengakuan terhadap allah swt dan secara otomatis ada pengakuan terhadap rasul
dan pembuktiannya dengan mengikuti sunnahnya, kalau tidak mengikuti sunnahnya
berarti telah mengingkari rosul, jika mengingkari rasul maka secara otomatis
mengingkari adanya allah swt.
· Tujuan ajaran islam adalah untuk mengatur ketertiban
dunia, kelangsungan hidup di dunia, kesejahteraan dan keselamatan hidup
di dunia. Sedang sunnah adalah salah satu aturan yang akan membawa
manusia menuju keselamatan hidup, jadi kalau tidak mengikuti aatau terjadi
penyimpangan terhadap sunnah dapat membahayakan keselamatan hidup di
dunia dan akhirat.
· Bahaya nya penyimpangan sunnah terhadap kehidupan umat
islam secara umum dapat dikatakan bahwa : tidak akan bisa umat islam
menjalankan ajaran islam dengan baik dan sempurna apabila tidak mengikuti
sunnah rasul karena sunnah rasul merupakan sumber ajaran atau hukum islam.
Aqidah sebagai landasan
fundamental
I. Pengertian aqidah,
tauhid dan iman.
Pengertian aqidah.
Aqidah adalah
suatu sistim kepercayaan, yakni sesuatu yang harus diyakini sebelum apa-apa,
dan sebelum melakukan apa-apa, tanpa ada keraguan sedikitpun, dan tanpa ada
unsur-unsur yang dapat mengganggu kebersihan keyakinan itu.
Pengertian tauhid.
Perkataan
tauhid berasal dari bahas arab, masdar dari kata ‘wahhada yuwahhidu’ .
Secara etimologi, tauhid berarti
keesaan maksudnya, ikhtikad atau keyakinan bahwa allah swt adalah esa, tunggal,
satu.
Pengertian iman :
Kata iman berasal dari bahas arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut
istilah, iman adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan tindakan (perbuatan).
II. Ruang lingkup dan
sendi-sendi aqidah islam.
Ruang lingkup
dan sendi-sendi aqidah islam , baik mengenai wujud allah beserta segala
atribut-nya, mengenai kerasulan, malaikat, kitab suci, kehidupan akhirat berupa
surga dan neraka berikut prosedur hisabnya, dan tentang qadha dan qadhar,
disampaikan lewat wahyu.
Dalam doktrin
aqidah juga terdapat berbagai ajaran-ajaran dalam aspek-aspek keagamaan
lainnya, dalam doktrin aqidah juga terdapat berbagai interpretasi para tokoh
ulama, serta intelektual muslim, interpretasi-interpretasi tersebut, oleh para
ulama sendiri dikategorikan sebagai pemikiran dan bukan ajaran. Karena
posisinya sebagai pemikir itulah, maka rumusan-rumusan normatifnya tidak mengikat,
boleh diikuti dan boleh juga tidak
III. Fungsi aqidah bagi ummat islam.
Aqidah merupakan landasan dan dasar pijakan untuk semua perbuatan. Berbagai
amal perbuatan akan memiliki nilai ibadah yang besar kalau bertolak dari
keyakinan aqidah. Dan senantiasa terkontrol dari berbagai penyimpangan kalau
diimbangi dengan suatu keyakinan aqidah yang cukup kuat. Merupakan jaminan kebahagiaan
hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
IV. Kebutuhan manusia terhadap aqidah.
Kebutuhan
manusia terhadap aqidah dilihat dari individu pelakunya, serta lingkungan
sosialnya. Secara individual, seseorang yang namun secara konsisten mengikuti
aqidah islam dalam hidup dunianya akan senantiasa memperoleh ketenangan dan
ketentraman jiwa. Tanpa adanya aqidah bagaimana manusia dapat menjalankan
amanatnya sebagai khalifah allah di bumi. Tanpa aqidah bagaimana manusia dapat
menuju kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat.
Kebutuhan
Manusia terhadap aqidah adalah semata-mata untuk benar-benar melaksanakan
perintah allah swt yang telah ada dalam al-quran.
Jadi aqdah adalah kebutuhan yang
utama bagi manusia dalam menjalankan syariat Allah.
Ibadah shalat
I. Pengertian shalat.
Kata shalat
dari segi bahasa berarti “doa”, yakni permohonan yang diajukan oleh makhluk
kepada khalik dalam keadaan merendahkan diri dengan menggunakan lafal yang
dikehendaki serta memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Memang, tidak jarang al-quran menggunakan
kata shalat dalam arti doa. Salah satu tandanya adalah tidak diiringinya kata
shalat tersebut dengan……, atau yang seakar dengannya, seperti dalam firmannya :
“dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketentraman jiwa bagi mereka”. (at-taubah 103)
Ini mengandung makna bahwa yang melakukan shalat (doa) benar-benar
menyadari kebutuhannya kepada allah, menyadari betapa ia harus menyandarkan
diri kepadanya, dan menyadari pula bahwa hanya allah semata yang dapat memenuhi
seluruh kebutuhannya.
Menurut istilah syarak, sholat adalah ucapan dan perbuatan-perbuatan
tertentu yang dimaksudkan untuk mengagungkan allah , dimulai dengan takbir
(allahu akbar) dan diakhiri dengan taslim (assalamu’alaikum).
Pengertian ini tidak terlepas dari makna doa, karena dalam bacaan sholat
terdapat permohonan kepada allah juga, bahwa shalat dikerjakan dengan
merendahkan diri dihadapan allah sebagai pengakuan akan keagungan-nya. Bahkan,
dalam shalat telah terhimpun segala bentuk dan cara yang dikenal umat
manusia untuk memberikan penghormatan dan pengagungan. Terdapat berbagai cara
memuja yang dilakukan oleh umat manusia, namun umumnya hanya menggunakan salah
satu cara saja, seperti sekedar berdiri dengan penuh hormat atau sekedar
tunduk, duduk bersimpuh atau sujud dan sebagainya. Sedangkan shalat yang
disyariatkan oleh islam telah mencakup seluruhnya.
Sementara ulama ada pula yang berpendapat bahwa kata shalat berasal dari
shilah yang berarti hubungan, dinamakan demikian karena shalat menghubungkan
antara manusia dengan penciptanya dan mendekatkan kepada rahmat tuhannya (kitab
ruhus shalat fil islam).
Sebagian lagi berkata, asalnya adalah shilak yang berarti api atau
panggang. Dinamakna demikian karena dengan mengerjakan ibadah ini, berarti
seseorang telah menjauhkan dirinya dari panggangan api neraka (kitab mufradat
fi garibil quran).
“apakah yang memasukkan kamu ke dalam saqar (neraka) ?” Mereka menjawab :
“kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.” (al-mudassir 42-43)
III. Fungsi sholat dalam pembinaan kepribadian
individu dan fungsi sholat dalam masyarakat.
“sesungguhnya sholat itu dapat
mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”
Terjemahan ayat
diatas tentu telah dipahami maksudnya. Sholat selain mencegah perbuatan keji
dan mungkar, sholat adalah tiang agama, sholat adalah kuncinya surga, dan
sholat merupakan ibadah yang paling utama dibanding dengan ibadah yang lain.
Orang sholat
itu diumpamakan oleh nabi kita sebagai orang mandi, lima kali sholat dalam
sehari seperti mandi lima kali sehari.
Selain daripada
itu amat banyak pula fungsi sholat dalam pembinaan kepribadian individu dan
masyarakat secara garis besarnya antara lain :
1 Sebagai peryataan terima kasih kepada allah atas
segala anugerah dan karunianya yang sangat banyak.
2 Melatih jiwa jadi tenang dan
sabar
· Tidak tergesa-gesa dalam suatu
pekerjaan yang akan dilakukan.
· Tidak akan gelisah ketika menghadapi kesusahan
dan cobaan.
· Tidak lupa daratan dalam
memperoleh kesenangan.
3. Mengajarkan untuk mengatur waktu.
Dengan dap[at mengatur waktu
semua pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik dan sukses.
4. Mengajarkan tata tertib dan hidup teratur.
Ex : dalam sholat
berjamaah, siapa yang datang terdahulu, duduk dimuka,
yang datang kemudian duduk dibelakang, barisan shaf
harus teratur sedemikian rupa harus lurus, tidak boleh bengkok yang kosong
harus diisi.
5. Mengajarkan hidup disiplin dan taat pemimpin.
Ex : para ma’mum harus
menuruti imam dalam segala gerak-gerik dan bacaannya, dalam ruku’ dan sujud,
tidak boleh ada yang mendahului imam.
6. Menanamkan rasa persatuan dan persamaan.
Dari berbagai golongan orang
datang untuk sholat berjamaah di masjid, menuju satu tempat untuk
bersama-sama melakukan sholat. Mengabdi kepada satu tuhan, menghadap kesatu
arah, satu tujuan dengan satu ajaran. Berdiri sama tinggi duduk sama rendah. Tidak ada
perbedaan antara miskin dan kaya. Duduk berdampingan.
7. Mengajarkan kebersihan.
Orang yang akan sholat harus
bersih badannya, pakaiannya, tempatnya. Kebersihan termasuk sebagian dari
pada iman dan kebersihan pangkal kesehatan.
8. Memelihara kesehatan.
Sholat mengandung hikmah gerakan
keolahragaan yang perlu bagi kesehatan badan. Gerakan-gerakan badan itu
perlu selama hidup dan memperpanjang umur.
9. Mendidik mengerjakan sesuatu tepat pada waktunya.
Sholat dikerjakan tepat waktunya sehingga
dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu.
IV. Kaifiat shalat menurut tuntunan rasulullah serta doa dan zikir.
Kaifiat shalat serta doa dan zikir adalah tata cara yang sudah ditentukan
dalam melakukan shalat serta doa dan zikir, baik berupa susunan bacaan maupun
gerakan.
1) Kaifiat shalat dikerjakan secara
berurutan sebagai berikut :
a) Berdiri bila mampu, menghadap
kiblat, mata memandang tempat sujud, kedua tangan lurus ke bawah disisi badan,
jari tangan terbuka, lebar rentang kaki disamakan dengan lebar rentang bahu.
b) Mengangkat kedua tangan dengan
jari-jari terbuka sejajar dengan telinga, gerakan ini selalu dilakukan setiap
akan rukuk, bangun dari rukuk, dan berdiri setelah tasyawud awal.
c) Besedekap, tangan kanan diatas tangan kiri, mata lurus
menatap tempat sujud.
d) Rukuk : badab membungkuk, punggung dan kepala sama
datar, kedua telapak tangan berpegangan pada kedua lutut, pandangan tetap
menatap tempat sujud.
e) I’tidal pertama : berdiri kembali dari rukuk sambil
mengangkat kedua tangan, kemudian tangan kembali lurus kebawah disisi badan.
f) Sujud pertama : kedua telapak tangan dengan jari-jari
terbuka, kedua lutut, dahi, hidung, dan kedua jari-jari kaki menyentuh pada
tempat shalat dan jari kaki di tekuk menghadap kiblat.
g) Duduk diantara dua sujud : pantat diatas telapak kaki
kiri, sedangkan telapak tangan tegak, dan jari-jari kanan ditekuk menghadap
kiblat (duduk iftirasy).
h) Sujud kedua : gerakan sama
pada point f.
i) Berdiri kembali untuk
melaksanakan rakaat kedua gerakan sama point c.
j) Rukuk kedua, gerakan sama dengan
point d.
k) I’tidal kedua, gerakan sama
dengan point e.
l) Qunut bagi yang biasa melakukan
untuk sholat subuh.
m) Sujud ketiga gerakan sama dengan point f dan h.
n) Duduk diantara dua sujud gerakan
sama dengan point g.
o) Sujud keempat gerakan sama dengan
point f, h, m.
p) Duduk akhir bagi sholat subuh,
pantat menduduki tempat sholat, kaki kiri keluar dari bawah kaki kanan, telapak
kaki kanan ditegakkan, jari-jari ditekuk menghadap kiblat (duduk tawarruk),
tangan kanan diatas tangan kanan jari-jari menggengam (kecuali telunjuk tangan
kiri diatas paha kiri), jari-jari terbuka dan rapi. Salam : memalingkan muka kekanan dan kekiri.
q) Duduk iftirasy bagi sholat magrib dhuhur, asar, isya. Berdiri kembali untuk
melaksanakan rakaat selanjutnya.
r) Duduk akhir, gerakan sama dengan
point p, sesuai rakaat nya masing-masing.
2) Kaifiat berdoa : tata cara dalam
memanjatkan doa kepada allah swt agar doa dikabulkan , harus memperhatikan hal
sebagai berikut :
a) Dilakukan dengan mengangkat
tangan setinggi bahu dan menghadap kiblat.
b) Membaca salawat atas nabi muhammad saw.
c) Merendahkan suara antara
terdengar dengan tidak terdengar.
d) Berdoa dilakukan dalam keadaan
suci dari hadas, merendahkan diri, khusyu, sepenuh hati, penuh harapan dan
keyakinan atas doa yang dipanjatkan.
e) Mengulang-ulang doa dan tidak
putus asa bila doa belum dikabulkan.
f) Selesai doa menghapus kedua
telapak tangan ke muka.
3) Kaifiat berzikir yang harus
dilakukan seseorangyaitu :
a) Zikir disunatkan dengan suara
pelan (sir).
b) Orang yang berzikir haruslah
bersih pakaiannya dan suci badannya dari hadas.
c) Orang yang berzikir sebaiknya
memakai harum-haruman.
d) Menghadap kiblat.
.A KESIMPULAN
Ibadah merupakan suatu uasaha kita
untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah dalam islam itu ada dua macam yaitu
ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah. Hakikat ibadah itu adalah
melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai dengan penuh ketundukan dan
perendahan diri kepada Allah. Seorang hamba yang ibadahnya ingin dikabulkan
hendaklah haruis memenuhi 2 syarat yaitu ikhlas dan sesuai dengan tuntunan
Rasulullah.
B. SARAN
Demikian lah makalah yang telah
saya, makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran anda semua.
C. PENUTUP
Alhamdulillah kami panjatkan
kepada Allah, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan waktu yng telah ditentukan.Harapan saya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri dan para pembaca sekalian.Kami
memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam penulisan dalam materi
yang disuguhkan dalam makalah ini.Terakhir kami sampaikan selamat membaca.
S
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Harun. 1992. Pembaharuan Dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang
Nasution, Harun. 1986. Akal Dan Wahyu Dalam
Islam. Jakarta: UI Press
Absori, Sudarno Shobron, Yadi Purwanto dkk. 2009.
Studi Islam 3. Surakarta: LPID UMS
Asy’arie, Musa. 1992. Manusia Pembentuk
Kebudayaan dalam Al-Qur’an. Yogyakarta: Lembaga studi Filsafat Islam.
The most popular ways to bet on online casino - KAdangpintar
BalasHapusWe 샌즈카지노 explain 메리트 카지노 쿠폰 the best and most popular betting sites for free: casino games. Here you will learn kadangpintar the top casino sites like